Analisis Ketahanan Pangan Di Kota Batu
Abstract
Ketahanan pangan merupakan kondisi dimana manusia bisa mencukupi kebutuhan pangannya. Berdasarkan hasil SUSENAS bahwa IMR di Kota Batu tergolong tinggi yaitu sebesar 31.91 per 1000 kelahiran hidup. Selain itu 29% penduduk di Kota Batu masih hidup di bawah garis kemiskinan. Kondisi ini menunjukkan bahwa Kota Batu masih menghadapi ancaman kerawanan pangan berdasarkan aspek penyerapan pangan dan akses pangan. Oleh sebab itu, sebagai langkah awal untuk mengatasi masalah kerawanan pangan tersebut, diperlukan upaya identifikasi kondisi ketahanan pangan di Kota Batu. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) mengetahui indikator-indikator apa saja yang berpengaruh terhadap kondisi ketahanan pangan di Kota Batu; dan 2) mengetahui kondisi ketahanan pangan di Kota Batu berdasarkan indikator ketahanan pangan yang terbentuk. Dari hasil analisis faktor dengan pendekatan Principal Component Analysis diketahui bahwa aspek-aspek yang berpengaruh terhadap kondisi ketahanan pangan di Kota Batu adalah aspek kemiskinan, aspek kesehatan dan mata pencaharian serta aspek kerentanan pangan. Berdasarkan analisis ketahanan pangan dengan menggunakan indikator komposit dapat diketahui bahwa Kota Batu mempunyai 3 desa (12.5%) yang masuk dalam kategori tahan pangan, 10 desa (41.67%) yang masuk dalam kategori cukup tahan pangan, 8 desa (33.33%) yang masuk dalam kategori agak rawan pangan, 2 desa (8.33%) yang masuk dalam kategori rawan pangan dan 1desa (4.17%) yang masuk dalam kategori sangat rawan pangan
Â
Kata kunci: pangan, ketahanan pangan, kerawanan pangan, indikator, analisis faktor dan indikator komposit.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).