PERILAKU PETANI PELAKU BACKWARD BENDING SUPPLY DALAM BERUSAHATANI

Authors

  • Erna Haryanti K Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
  • Rahmawiliyanti Rahmawiliyanti

Keywords:

Backward Bending Supply, On Farm, Off Farm, Perilaku Petani, Subsisten

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penyebab terjadinya backward bending supply dan perilaku berusahataninya pada petani padi-palawija sebagai pelaku backward bending supply di Desa Sepanyul, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Backward bending supply memiliki makna adanya hubungan negatif antara upah dengan besarnya curahan waktu kerja, yaitu peningkatan upah direspon dengan menurunmya curahan waktu kerja yang ditawarkan. Lokasi penelitian dipilih secara purposive di Desa Sepanyul karena desa tersebut merupakan desa yang petaninya merupakan pelaku backward bending supply.

Metode analisis yang digunakan menggunakan tahapan pengumpulan data, reduksi data, menampilkan data dan membuat kesimpulan. Data diperoleh dengan menggunakan teknik wawancara mendalam (in-depth interview) dari tiga responden yang terdiri dari seorang petani padi-palawija berlahan sempit, seorang petani berlahan sedang dan seorang petani berlahan luas.

Hasil analisis yang diperoleh adalah bahwa terjadinya backward bending supply disebabkan karena petani padi-palawija di Desa Sepanyul bersifat subsisten dalam berusahatani padi atau berperilaku sebagai produsen yang sekaligus konsumen. Perilaku subsisten petani didasarkan pada prinsip safety first (mendahulukan selamat) dan enggan beresiko. Perilaku petani berlahan sempit, sedang dan luas dalam berusahatani didasarkan pada ilmu yang diperoleh dari orang tua mereka, pengalaman pribadi dan penyuluh pertanian dengan teknik budidaya padi dan jagung yang sama. Perilaku permintaan tenaga kerja yang dicerminkan dalam curahan waktu kerja pada kegiatan usahatani baik pada petani berlahan sempit, sedang dan luas hanya diperankan oleh kepala keluarga. Tidak terdapat hubungan patron-klien antara petani berlahan luas dengan buruh tani. Terdapat self-exploitation atau memaksimalkan energi yang dimiliki untuk berkegiatan di luar usahatani baik pada keluarga petani berlahan sempit maupun keluarga petani berlahan sedang, namun tidak terjadi pada keluarga petani berlahan luas.

Downloads

Published

2016-06-15

How to Cite

Haryanti K, E., & Rahmawiliyanti, R. (2016). PERILAKU PETANI PELAKU BACKWARD BENDING SUPPLY DALAM BERUSAHATANI. Agricultural Socio-Economics Journal, 15(1), pp.10–17. Retrieved from https://agrise.ub.ac.id/index.php/agrise/article/view/146

Issue

Section

Articles